Senin, 25 Oktober 2021

7 (tujuh) PERBEDAAN YANG DIPENGARUHI OLEH REGIONAL SETTING PADA MICROSOFT OFFICE EXCEL

salamu'alaikum. Wr. Wb. 

Hai adik-adik Siswa/siswi SDN Lenteng Barat I, kita belajar Regional Setting untuk mengetahui perbedaan-perbedaan ya.. 


Ayo ikuti penjelasan berikut :

  1. Tanda pemisah ribuan: English US memakai koma (,) contoh: 1,000 sedangkan bhs. Indonesia memakai titik (.) contoh: 1.000.T
  2. anda pemisah angka desimal: English US memakai titik (.) contoh: 0.25 sedangkan bhs. Indonesia memakai koma(,) contoh: 0,25.P
  3. enamaan Hari: English US memakai Bahasa Inggris,contoh: Sunday, sedangkan bhs. Indonesia memakai bahasa Indonesia, contoh: Minggu.
  4. Penamaan Bulan: English US memakai Bahasa Inggris,contoh: January-December, sedangkan bhs. Indonesia memakai bahasa Indonesia, contoh: Januari-Desember.
  5. Format default tanggal: English US memakai format Bulan/Tanggal/Tahun, sedangkan bhs. Indonesia memakai format Tanggal/Bulan/Tahun.
  6. Tanda Mata uang: English US memakai Dollar ($), sedangkan bhs. Indonesia memakai Rupiah (Rp.).
  7. Pemisah Argumen: Dalam penulisan rumus excel English US memakai koma (,) sedangkan bahsa Indonesia memkai pemisah titik koma(;). 


Nah itu perbedaan jika kita menggunakan regional setting English US dan Bahasa Indonesia. 

Semoga bermanfaat ya..

Wassalamu'alaikum. Wr. Wb. 

Sabtu, 16 Oktober 2021

 

Pentingnya Guru Memiliki Kecerdasan Emosional Agar Menghasilkan Orang yang Sukses



Kemampuan mengelola emosi sangat penting dimiliki oleh guru pada saat pembelajaran maupun dalam menghadapi suatu masalah. Pasalnya, karena dalam memecahkan suatu masalah harus disertai emosi yang benar-benar terkontrol. Selain itu juga harus mengurangi emosi negatif.

Kecerdasan emosional seperti empati, inisiatif, dan disiplin diri akan menghasilkan orang yang sukses dalam pekerjaannya. Kecerdasan emosional memiliki peran penting di tempat kerja, lingkungan keluarga, masyarakat, pengalaman dan kehidupan spiritual. 

Seorang guru harus memiliki kecerdasan emosional yang tinggi agar dapat menentukan pilihan-pilihan yang terbaik tentang apa yang akan dikerjakan dan dapat menjalankan pekerjaannya dengan baik sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya sebagai guru.

Sebagai guru yang berperan penting dalam pendidikan, maka dalam pelaksanaan tugasnya harus memiliki kecerdasan emosional untuk meningkatkan kinerjanya. Sehingga pembelajaran berlangsung optimal dan menghasilkan hasil belajar yang maksimal. 

Kecerdasan emosi menentukan potensi guru untuk mempelajari keterampilan-keterampilan praktis yang didasarkan pada lima unsurnya yaitu:

 

1)   Kemampuan mengenali emosi diri (kesadaran diri) yang merupakan pengamatan diri dan mengenali perasaan-perasaan diri sendiri.

2)  Kemampuan mengelola emosi (penguasaan emosi). memantau omongan sendiri untuk menangkap pesan-pesan negatif seperti ejekan-ejekan, menyadari apa yang ada di balik perasaan dan menemukan cara-cara untuk menangani rasa takut, cemas, amarah, dan kesedihan.

3)     Kemampuan memotivasi diri

4)  Empati, yaitu memahami perasaan dan masalah orang lain, dan berpikir dengan sudut pandang mereka, dan menghargai perbedaan perasaan orang mengenai berbagai hal.

5)  Kemampuan berhubungan dengan orang lain (komunikasi), menangani emosi dengan baik saat berinteraksi dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi mengenai perasaan secara efektif, menjadi pendengar dan penanya yang baik.

 

Jika dikaitkan dengan kecerdasan emosional seorang guru adalah kemampuan guru dalam mengenali emosi diri, pengendalian diri, memotivasi diri, empati dan membina hubungan untuk memberikan wadah bagi para siswa untuk lebih memperhatikan perilaku mereka.

Secara tidak langsung siswa akan mengikuti apa yang guru lakukan. Misalnya ketika seorang guru mempunyai kecerdasan berempati, yaitu kemampuan seseorang untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dan orang lain tertarik dengan apa yang dilakukan guru. 

Seorang guru harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola bagi siswanya. Guru harus mampu menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Perilaku kecerdasan emosional seseorang guru dapat tercermin dari tingkah lakunya sebagai berikut:

 

1.      Berempati

2.      Mengendalikan amarah

3.      Sadar dan menghargai emosi diri sendiri

4.      Mengungkapkan dan memahami perasaan

5.      Peka terhadap emosi orang lain

6.      Kemampuan menyesuaikan diri

7.      Kemampuan memecahkan masalah

8.      Sikap hormat

9.      Keramahan

10. Kesetiakawanan

11. Ketekunan dan

12. Memiliki kemandirian

 

Kecerdasan emosional sangat diperlukan oleh seorang guru untuk dapat mengendalikan diri, memiliki kontrol moral, memiliki kemauan yang baik dan dapat berempati dengan siswa sehingga ia memiliki karakter yang terpuji dan membangun hubungan antar pribadi yang lebih harmonis. 

 

Guru menjadi tokoh teladan atau contoh bagi seluruh siswa baik dalam bertutur kata maupun bertingkah laku. Jika seorang guru tidak memiliki kecerdasan emosional maka ia tidak mampu untuk mengetahui, mengendalikan dan memahami perasaan siswa dalam belajar.

 

SekolahDasar.Nethttps://www.sekolahdasar.net/2021/10/guru-memiliki-kecerdasan-emosional.html